Tim Pustaka Sidogiri 23 x 14,5 cm 460 hlm
Jual Buku Mungkinkah Sunnah Syia dalam Ukhuwah | Toko Buku Muslim
KAJIAN sungguh-sungguh yang dilakukan anak-anak muda seperti ananda Qusyairi dan kawan-kawannya ini, menurut saya, merupakan langkah penting untuk membendung pengaruh aliran sesat semacam Syiah... Sebab, saya jarang sekali melihat anak-anak muda yang peduli dan memikirkan akidah umat dengan sungguh-sungguh.
KHA. Nawawi Abd. Djalil
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri
KHA. Nawawi Abd. Djalil
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri
BUKU ini memberi jawaban-jawaban ilmiah, adil dan proporsional, dengan merujuk pada kitab-kitab syiah yang otoritatif. Jawaban-jawaban ilmiah dalam buku ini sangat memuaskan pembaca yang haus akan pengetahuan tentang Syiah.
-Mahafim
TAK ada maksud lain dari kehadiran buku ini, selain sebagai upaya mendudukkan kedua faham yang memang berbeda ini. Menegaskan perbedaan, tidak berarti menutup ruang untuk saling menghormati dan bertoleransi. Justru adalah absurd, jika mimpinpersatuan itu diharapkan muncul dari ranah yang memang berhadap-hadapan secara diametral.
Dulu, pada masanya Imam Asy'ari, Imam Ghazali, Imam Razi, dan Imam-Imam lain, pembahasan akidah yang paling ramai adalah perdebatan antara Ahlussunnah dengan Mu'tazilah, juga Ahlussunnah dan Syiah. Namun, saat ini Mu'tazilah sudah tidak muncul, tinggal perdebatan dengan Syiah yang tak pernah berhenti sampai sekarang.
Mungkin saja , Syiah tidak akan pernah habis sampai hari kiamat dan menjadi tantangan utama akidah Ahlussunnah. Oleh karena itu, kajian sungguh-sungguh yang dilakukan anak-anak muda seperti ananda Qusyairi dan kawan-kawannya ini, menurut saya merupakan langkah penting untuk membendung pengaruh aliran sesat semacam Syiah...Sebab, saya jarang sekali melihat anak-anak muda yang peduli dan memikirkan akidah umat dengan sungguh-sungguh. (KH. A. NAwawi Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri).
"Perang" pemikiran dalam bingkai ideologi melawan suatu sekte dalam agama, semacam Syiah, sejatinya jauh lebih sulit dan rumit ketimbang membantah argumentasi-argumentasi para penginjil dalam dialog antar-agama, misalnya. Sebab, selain sering kali menggunakan rujukan-rujukan dari kitab-kitab Ahlussunnah-dengan segenap pendistorsiannya-kelompok SYiah juga tak canggung untuk berdialog dari balik dinding taqiyyah (menyembunyikan keyakinan sesungguhnya). Dengan demikian, bertemu di satu meja sekalipun, kita akan sulit membedakan mana yang Ahlussunnah dan mana yang Syi'ah, apalagi untuk membedakan argumentasi-argumentasi Syiah dengan Ahlussunnah yang tertuang dalam buku-buku mereka (Syiah).
-Mahafim
TAK ada maksud lain dari kehadiran buku ini, selain sebagai upaya mendudukkan kedua faham yang memang berbeda ini. Menegaskan perbedaan, tidak berarti menutup ruang untuk saling menghormati dan bertoleransi. Justru adalah absurd, jika mimpinpersatuan itu diharapkan muncul dari ranah yang memang berhadap-hadapan secara diametral.
Dulu, pada masanya Imam Asy'ari, Imam Ghazali, Imam Razi, dan Imam-Imam lain, pembahasan akidah yang paling ramai adalah perdebatan antara Ahlussunnah dengan Mu'tazilah, juga Ahlussunnah dan Syiah. Namun, saat ini Mu'tazilah sudah tidak muncul, tinggal perdebatan dengan Syiah yang tak pernah berhenti sampai sekarang.
Mungkin saja , Syiah tidak akan pernah habis sampai hari kiamat dan menjadi tantangan utama akidah Ahlussunnah. Oleh karena itu, kajian sungguh-sungguh yang dilakukan anak-anak muda seperti ananda Qusyairi dan kawan-kawannya ini, menurut saya merupakan langkah penting untuk membendung pengaruh aliran sesat semacam Syiah...Sebab, saya jarang sekali melihat anak-anak muda yang peduli dan memikirkan akidah umat dengan sungguh-sungguh. (KH. A. NAwawi Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri).
"Perang" pemikiran dalam bingkai ideologi melawan suatu sekte dalam agama, semacam Syiah, sejatinya jauh lebih sulit dan rumit ketimbang membantah argumentasi-argumentasi para penginjil dalam dialog antar-agama, misalnya. Sebab, selain sering kali menggunakan rujukan-rujukan dari kitab-kitab Ahlussunnah-dengan segenap pendistorsiannya-kelompok SYiah juga tak canggung untuk berdialog dari balik dinding taqiyyah (menyembunyikan keyakinan sesungguhnya). Dengan demikian, bertemu di satu meja sekalipun, kita akan sulit membedakan mana yang Ahlussunnah dan mana yang Syi'ah, apalagi untuk membedakan argumentasi-argumentasi Syiah dengan Ahlussunnah yang tertuang dalam buku-buku mereka (Syiah).
Buku Mungkinkah Sunnah Syiah dalam Ukhuwah bisa Anda dapatkan di
Toko Buku Muslim | Hub. 0896.2580.1256 | 0852.3161.2096
Jangan lupa kunjungi juga buku kami : Buku Merawat Cinta Kasih Suami Istri
Toko Buku Muslim | Hub. 0896.2580.1256 | 0852.3161.2096
Jangan lupa kunjungi juga buku kami : Buku Merawat Cinta Kasih Suami Istri
+ komentar + 1 komentar
semoga bermanfaat untuk semuanya . . . .
Posting Komentar